10 Karakter Unik Konsumen Indonesia
·
Karakter
pertama adalah konsumen Indonesia yang
cenderung mempunyai memori yang pendek. Mereka adalah konsumen yang lebih fokus
kepada manfaat produk jangka pendek. Mereka adalah konsumen yang pembosan dan
cepat lupa. Apa tren ke depan? Saya yakin, tren yang terjadi adalah bahwa
karakter ini akan semakin melemah. Dari waktu ke waktu, konsumen Indonesia akan
semakin menggunakan memori jangka panjangnya. Mereka akan semakin
siap untuk menerima suatu produk yang memberi manfaat jangka panjang. Bila
demikian, akan ada kesempataan bagi produsen yang mengedukasi pelanggan untuk
tidak hanya berpikir jangka pendek tetapi mau menerima setiap manfaat jangka
panjang.Akan ada kesempatan yang semakin besar bagi asuransi untuk
menjual produk dengan manfaat jangka panjang. Pasar bagi vitamin dan makanan
yang menyehatkan dalam jangka panjang akan semakin mendapatkan peluangnya.
Pertanyaannya, kapan perubahan ini akan terjadi? Inilah yang akan tetap menjadi
pertanyaan yang harus dijawab dari tahun ke tahun melalui riset customer
insight.
·
Karakter
kedua adalah konsumen Indonesia yang
cenderung tidak memiliki perencanaan. Bagaimana trennya? Saya yakin, dalam
jangka panjang, karakter ini akan semakin melemah. Dengan kata lain,
karakter sebaliknya akan semakin terbangun. Konsumen Indonesia akan semakin
lebih banyak menggunakan pola pembelian yang terencana. Jumlah pembelian
secara impulsive akan semakin berkurang. Mereka cenderung
untuk mempunyai skedul yang lebih teratur. Mereka akan terbiasa melakukan
pemesanan terlebih dahulu. Jasa delivery akan semakin
berkembang. Jasa yang membutuhkan pre-bookingseperti airline dan
hotel juga akan semakin berkembang.
·
Karakter
ketiga adalah konsumen Indonesia yang
cenderung berkelompok dan suka berumpul. Apa tren ke depan? Mudah diduga,
konsumen kita akan semakin memperlihatkan karakter yang berlawanan. Mereka akan
cenderung semakin individualistik. Sejalan dengan tingkat pendidikan dan kelas
sosial yang semakin meningkat, maka konsumen sudah mulai membatasi kehidupannya
yang berkelompok. Mereka lebih tidak mudah dipengaruhi oleh perilaku kelompok
dalam menentukan produk atau jasa yang akan mereka beli dan gunakan.
·
Karakter
keempat adalah konsumen Indonesia yang
tidak adaptif terhadap teknologi baru. Dalam jangka panjang, karakter ini akan
semakin berlawanan arah. Konsumen Indonesia yang memiliki tingkat pendidikan
yang semakin tinggi, sudah pasti akan semakin adaptif terhadap teknologi
tinggi. Penetrasi teknologi tinggi akan semakin cepat. Kelompok early
adopter akan semakin besar. Tapi, hal ini akan berlaku untuk generasi
yang akan datang. Jadi, paling tidak dibutuhkan 10 tahun lagi untuk melihat
konsumen Indonesia yang adaptif terhadap teknologi tinggi seperti konsumen di
Singapura.
·
Karakter
kelima adalah konsumen Indonesia yang
cenderung fokus kepada konteks dan bukan konten. Ini terjadi karena konsumen
kita tidak mencerna jumlah informasi yang memadai sebelum memutuskan untuk
memilih dan membeli suatu produk. Dalam jangka panjang, karakter ini akan
semakin melemah. Mereka akan mencerna informasi lebih banyak dan mereka akan
menjadi konsumen yang semakin pandai dalam melakukan evaluasi. Ini terjadi
karena konusmen kita cenderung untuk membaca media cetak lebih banyak.
·
Karakter
keenam adalah konsumen Indonesia yang
menyukai produk luar negeri. Kalau kelima karakter sebelumnya memiliki
tren yang berlawanan atau karakter yang ada semakin melemah, maka untuk
karakter keenam ini, saya yakin, akan semakin kuat di masa mendatang. Konsumen
Indonesia semakin tidak percaya akan kemampuan produk dalam negeri. Mereka
semakin menyukai produk impor atau produk yang memiliki embel-embel luar
negeri. Mereka semakin percaya bahwa produk luar negeri memiliki kualitas yang
lebih baik. Selain itu, konsumen Indonesia yang mempunyai rasa nasionalisme
yang tipis, juga akan mendorong karakter keenam ini justru semakin menguat.
·
Karakter
ketujuh adalah konsumen yang semakin
memperhatikan masalah religius. Sama seperti karakter keenam, maka karakter
yang ketujuh ini juga cenderung akan semakin kuat. Pangsa pasar dari
produk-produk yang mempunyai nilai-nilai agama akan semakin besar. Konsumen
Indonesia akan semakin sensitif terhadap agama dan kepercayaan yang mereka
anut. Bank syariah akan semakin maju. Produk seperti buku, musik, makanan,
telekomunikasi, dan bahkan media yang membawa pesan-pesan keagamaan akan
semakin mendapatkan kesempatan untuk berkembang.
·
Karakter
kedelapan adalah konsumen yang suka
pamer dan gengsi. Karakter ini juga akan semakin menguat. Tren ke depan akan
semakin memperlihatkan konsumen Indonesia yang senang mendapat pujian dari
lingkungan sekitarnya untuk masyarakat bawah. Mereka akan memamerkan produk
yang mereka beli di mana sebagian masyarakat tidak mampu membelinya. Golongan
atas akan memperhatikan status mereka. Mereka tetap akan membeli mobil yang
memberi kesan mewah. Mereka akan membeli produk-produkbranded yang
memberikan perasaan gengsi kepada mereka.
·
Karakter
kesembilan, yaitu konsumen Indonesia yang
banyak dipenagruhi oleh subculture? Konsumen Indonesia akan semakin
memperlihatkan persamaan daripada perbedaaan karena suku dan geografis.
Mobilitas akan semakin meningkat sehingga mereka cepat belajar keragaman di
antara konsumen yang lain. Kekuatan produk-produk nasional yang semakin
mengkikis kekuatan produk-produk lokal juga menjadi penyebab konsumen Indonesia
akan cenderung sama untuk semua daerah dan suku. Globalisasi juga akan
mempercepatnya proses persamaan ini terutama untuk segmen anak muda danaffluent.
Mereka cenderung tidak banyak dipengaruhi oleh adat-istiadat atau kebiasaaan
daerah mereka dalam memilih dan mengkonsumsi suatu produk dan layanan.
·
Karakter
kesepuluh, yaitu konsumen Indonesia yang
tidak peduli terhadap lingkungan, akan mengalami tren sebaliknya. Dengan semakin
tingginya tingkat pendidikan dan juga tekanan globalisasi, maka kosnumen
Indonesia akan semakin memerhatikan lingkungan. Walaupun demikian, saya yakin,
prosesnya akan lama. Minimal, dibutuhkan waktu selama 15 hingga 20 tahun untuk
menciptakan konsumen Indonesia yang mempunyai kesadaran lingkungan seperti
negara-negara yang relatif maju. Mungkin dibutuhkan lebih dari 30 tahun untuk
membuat kesadaran terhadap lingkungan seperti konsumen di Amerika.
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Tujuan dari pemasaran adalah untuk memenuhi dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan pelanggan secara lebih baik dari pada pesaing. Perilaku
konsumen merupakan studi tentang cara individu, kelompok, organisasi dalam
menyeleksi, membeli, menggunakan, dan mendisposisikan barang, jasa, gagasan,
atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Studi konsumen
memberikan petunjuk untuk memperbaiki dan memperkenalkan produk atau jasa,
menetapkan harga, perencanaan saluran, menyusun pesan, dan mengembangkan kegiatan
pemasaran lain termasuk dalam mengetahui perilaku konsumen. Pemasar harus
sepenuhnya memahami teori maupun realitas perilaku konsumen, mencakup beberapa
fakta penting tentang konsumen dan tren konsumen masa depan, seperti PT.
Toyota-Astra Motor dengan mulai menganalisa pasar dengan perencanaan tren mobil
keluarga ideal terbaik Indonesia.
Perilaku
pembelian konsumen sebenarnya di pengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial,
pribadi, dan psikologis. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh dan paling luas
dan paling dalam adalah faktor budaya.
·
Faktor
budaya
Budaya,
sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya
merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar. Anak-anak yang
sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku
dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya.
Masing-masing
budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan
sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku,
agama, ras, kelompok bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan
cukup makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang cermat
disana.
·
Faktor
sosial
Selain
faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial,
seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan
terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung
terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Keluarga merupakan organisasi pembelian
konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi
kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Peran dan status sosial
seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia
tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang.
Masing-masing peran menghasilkan status.
Contoh, seorang yang memiliki peran
sebagai manajer dan status yang lebih tinggi dari pegawai kantor, dimana ia
juga memiliki banyak keluarga dan anak, tentu ia akan tertarik dengan produk
mobil dari Toyota, karena ada kesesuaian antara kebutuhan dan keunggulan Toyota
sebagai mobil keluarga ideal terbaik Indonesia, ia bahkan juga bisa membeli
pakaian mahal dan juga keluarganya, membeli rumah besar untuk keluarganya dan
lain-lain.
·
Faktor
pribadi
Keputusan
membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut
meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi,
kepribadian dan konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli.
·
Psikologi
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya rangsangan pemasaran
luar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya. Satu perangkat psikologi
berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses
keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang
terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar
dengan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi,
ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen
terhadap rangsangan pemasaran.
Sebenarnya
ada beberapa faktor yang mempengaruhi seorang konsumen dalam pengambilan
keputusan, Misalnya faktor budaya, Lingkungan dan lain-lain. Akan tetapi
belakangan ini yang saya lihat hanya faktor diatas saja yang paling
berpengaruh.oleh karena itu hanya faktor itu saja yang saya jelaskan pada
penulisan ini.
Saya
sangat berharap jika para pembaca khususnya Ibu Yanti Budiasih selaku dosen
perilaku konsumen akan memberikan kritik ataupun saran atas penulisan
saya ini.karena saya sangat membutuhkan saran tersebut untuk penulisan
berikutnya.
SUMBER
:
- Handi Irawan D, Chairman Frontier Consulting Group
- http://www.marketing.co.id/blog/2012/01/21/10-karakter-unik-konsumen-indonesia/
- http://forum.kompas.com/urban-life/34622-10-perilaku-konsumen-indonesia.html